Nasi Bakar Sumsum, Warisan Rasa dari Kota Serang
| | | | |

Nasi Bakar Sumsum, Warisan Rasa dari Kota Serang

lensakuliner.com – Ketika orang membicarakan Provinsi Banten, kebanyakan langsung teringat pada Pantai Anyer atau Ujung Kulon. Namun, Banten bukan hanya tentang keindahan alamnya. Daerah ini juga punya kuliner khas yang legendaris, yaitu nasi bakar sumsum — hidangan gurih asal Kota Serang yang sudah eksis sejak puluhan tahun lalu.

Awal Mula: Dari Ide Istri Pedagang Daging

Sekitar tahun 1940-an, seorang pedagang daging di Serang menemukan cara cerdas untuk memanfaatkan sisa tulang dagangannya. Setelah melihat banyak tulang tersisa, ia membawanya pulang.
Sang istri kemudian berinisiatif mengambil sumsum dari dalam tulang, mencampurkannya ke dalam nasi, membungkusnya dengan daun pisang, dan membakarnya di atas bara api.

Awalnya, hidangan ini hanya tersaji di meja makan keluarga. Namun, aroma harum nasi bakar tersebut menarik perhatian para tetangga. Karena banyak yang menyukai rasanya, sang istri mulai menjual nasi bakar sumsum di pasar Serang. Sejak saat itu, nasi bakar sumsum menjadi makanan khas Kota Serang yang terkenal hingga luar daerah.

Rahasia Kelezatan Nasi Bakar Sumsum

Keistimewaan nasi bakar sumsum terletak pada rasa gurih dan aromanya yang kuat.
Sumsum yang lembut berpadu dengan nasi berbumbu rempah seperti serai, daun jeruk, kemangi, dan cabai. Perpaduan ini menciptakan rasa umami yang khas dan menggugah selera.

Sebagian besar penjual menggunakan sumsum sapi atau kerbau.
Sumsum tersebut tidak hanya memberikan rasa lezat, tetapi juga kaya manfaat. Kandungan kolagen di dalamnya membantu menjaga kesehatan kulit, tulang, dan daya tahan tubuh.

Penjual biasanya memasak sumsum bersama bumbu halus hingga empuk, lalu mencampurnya dengan nasi berbumbu. Setelah itu, nasi dibungkus dengan daun pisang dan dibakar di atas bara api hingga harum. Proses pembakaran ini memberikan aroma asap alami yang menjadi ciri khas nasi bakar sumsum.

Baca Juga : Hucap Kuningan: Sarapan Sederhana yang Bikin Ketagihan

Lauk Pendamping yang Melengkapi Kelezatan

Seporsi nasi bakar sumsum terasa makin nikmat dengan berbagai lauk pendamping.
Beberapa warung menawarkan sate sapi, sate kerbau, telur asin, otak-otak, hingga lidah sapi.
Kombinasi lauk dan nasi bakar menciptakan sensasi makan yang hangat dan penuh cita rasa.

Mang Puri, Legenda Nasi Bakar Sumsum di Serang

Jika ingin mencicipi versi paling terkenal, datanglah ke Warung Nasi Bakar Sumsum Mang Puri.
Kedai ini sudah berdiri selama puluhan tahun dan kini dikelola oleh generasi keempat keluarga pendirinya.

Ciri khas Mang Puri terletak pada penggunaan sumsum kerbau, yang memiliki tekstur lebih padat dan tidak mudah menyusut saat dimasak.
Begitu daun pisang dibuka, aroma wangi langsung menyeruak dan membuat siapa pun ingin segera menyantapnya.
Biasanya, pengunjung menikmati nasi bakar ini bersama sate kerbau atau sate sapi yang juga tersedia di warung tersebut.

Alternatif Nikmat di Pisang Mas dan Pasar Lama

Selain Mang Puri, kamu bisa mencoba Nasi Bakar Sumsum Pisang Mas di Jl. T.B. Achmad Khotib No. 2, Serang Kota.
Letaknya strategis, tepat di perempatan lampu merah Pisang Mas.
Selain nasi bakar sumsum, kedai ini juga menyajikan berbagai kuliner khas Banten lainnya.

Kamu juga bisa mampir ke Nasi Bakar Sumsum Bang Willy di Jl. Maulana Hasanudin, Pasar Lama Serang.
Kedai ini terkenal dengan aroma nasi bakarnya yang wangi dan cita rasanya yang konsisten.

Nasi Bakar Sumsum, Cerminan Kreativitas Kuliner Banten

Nasi bakar sumsum tidak hanya lezat, tetapi juga mencerminkan kreativitas masyarakat Banten dalam mengolah bahan sederhana menjadi makanan istimewa.
Hidangan ini lahir dari semangat untuk tidak membuang makanan dan berhasil menjadi kuliner khas yang bertahan lintas generasi.
Kini, nasi bakar sumsum bukan hanya milik warga Serang, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Nusantara yang pantas dilestarikan.

Similar Posts