Kue Kremes: Camilan Renyah Tradisional yang Mulai Langka
| |

Kue Kremes: Camilan Renyah Tradisional yang Mulai Langka

lensakuliner.com – Kres… kres… kres… — itulah suara khas ketika kita menggigit kue kremes. Banyak orang langsung mengenali tekstur renyah dan bentuknya yang mirip sarang burung. Camilan tradisional ini sudah lama memikat lidah masyarakat Indonesia.

Perpaduan Ubi dan Gula Merah yang Menghasilkan Rasa Juara

Pembuat kue kremes mengolah ubi dan gula merah menjadi camilan yang gurih dan manis. Ubi digoreng hingga kering, lalu bercampur dengan gula merah yang meleleh. Proses ini menghasilkan kue yang renyah dan beraroma khas. Camilan ini sering menemani momen santai bersama keluarga.

Baca Juga : Menikmati Senja di Ambon: Harmoni Alam dan Kuliner Khas Sagu Bakar

Jajanan Favorit yang Perlahan Menghilang dari Pasar

Meski banyak orang menyukai kue kremes, jajanan ini kini semakin sulit ditemukan. Banyak pasar tradisional tidak lagi menjualnya karena jumlah pembuatnya menurun. Kita harus berusaha lebih keras untuk menemukan pedagang yang masih memproduksi kue ini.

Banyak Nama, Satu Rasa yang Tetap Melekat

Masyarakat di berbagai daerah menyebut kue kremes dengan nama yang berbeda:

  • Sumatera menyebutnya kue sarang balam.

  • Jawa Tengah dan Jawa Timur mengenal kue ini sebagai carang atau gerubi.

  • Orang Sunda menyebutnya kremes hui.

Meski penyebutannya bervariasi, semua daerah tetap menikmati renyah dan manisnya kue kremes.

Similar Posts