Sate Bunthel: Kelezatan Khas Solo yang Menggugah Selera
lensakuliner.com – Sate bunthel mungkin membuat orang ragu untuk mencobanya. Namun, begitu mencicipinya, rasa gurih dan manisnya langsung memikat lidah. Sate ini menghadirkan sensasi yang tidak bisa ditemukan pada sate kambing biasa.
Daging Kambing Giling, Rahasia Kelezatan Sate Bunthel
Penjual sate bunthel memakai daging kambing tanpa tulang. Mereka menggilingnya hingga halus, lalu mencampurnya dengan bawang merah, bawang putih, lada, dan penyedap rasa. Setelah itu, mereka membungkus adonan daging dengan lapisan tipis dari kaki kambing yang disebut bunthel. Lapisan inilah yang menjaga daging tetap lembut dan juicy saat dibakar di atas bara.
Proses Pembakaran yang Menambah Cita Rasa
Saat memanggang, penjual terus mencelupkan sate ke dalam kecap manis agar bumbu meresap sempurna. Mereka juga membuat sayatan kecil di permukaan daging supaya kecap bisa masuk hingga bagian dalam. Ketika matang, aroma sate bunthel menyeruak dan menggoda siapa pun yang mencium baunya. Tekstur daging terasa kenyal, dengan perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas.

Baca Juga : Rujak Kangkung, Sensasi Segar Unik dari Kuningan
Sajian Lengkap dan Harga Terjangkau
Setiap porsi sate bunthel berisi dua hingga tiga tusuk. Penjual menyajikannya bersama sambal kecap, irisan bawang merah mentah, dan potongan kol segar. Harga satu porsi berkisar antara Rp20.000 hingga Rp25.000. Rasanya lezat dan porsinya pas untuk mengenyangkan perut.
Cita Rasa Tradisional dari Kota Solo
Sate bunthel bukan sekadar hidangan, melainkan warisan kuliner khas Kota Solo. Jika berkunjung ke Solo, jangan lewatkan kesempatan mencicipi sate bunthel langsung dari tempat asalnya.
 
		 
			 
			 
			 
			 
			