Warteg Warmo Tebet dengan aneka lauk rumahan khas kuliner Jakarta Selatan
| |

10 Tempat Wisata Kuliner Jakarta Selatan yang Legendaris dan Terjangkau

Lensakuliner.com – Kuliner Jakarta Selatan selalu punya cara untuk membuat kita jatuh cinta — bukan hanya lewat rimbunnya pepohonan atau gemerlapnya kafe dan butik, tapi juga dari aroma-aroma yang menggoda di sepanjang jalannya. Jika kamu pernah melintasi kawasan ini di malam hari, kamu pasti akan sepakat: ada rasa hangat yang hadir dari kepulan asap sate, wangi gulai yang merayap dari tikungan jalan, hingga celoteh akrab dari penjaja angkringan.

Pertama-tama, saya memulai perjalanan ini bukan dengan daftar tempat makan yang sudah pasti, tetapi dengan rasa penasaran. Tujuannya sederhana — mencicipi, mengenang, dan tentu saja, berbagi cerita tentang sepuluh tempat makan yang bukan hanya mengisi perut, tetapi juga menyentuh kenangan dan rasa.

1. Warteg Warmo – Tebet Timur

Untuk membuka petualangan rasa ini, saya memilih Warteg Warmo — tempat makan legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1970. Warung ini bukan hanya sekadar tempat mengisi perut, melainkan juga saksi sejarah kuliner Jakarta Selatan di Tebet. Aneka lauk seperti ayam goreng kuning, oseng tempe, sambal terasi, dan sayur asem tersaji setiap hari dengan harga mulai dari Rp4.000 saja.

Lebih menarik lagi, warteg ini buka 24 jam, menjadikannya pilihan tepat bagi siapa saja yang membutuhkan pelarian rasa di tengah malam atau nostalgia makan siang ala anak kos.

Alamat: Jl. Tebet Timur Raya No. 1D, Jakarta Selatan

Warteg Warmo Tebet dengan aneka lauk rumahan khas kuliner Jakarta Selatan

2. Angkringan Nasi Kucing – Fatmawati

Beranjak malam, saya melipir ke Angkringan Nasi Kucing di Fatmawati. Jika kamu rindu suasana Jogja, maka tempat ini bisa jadi pengobatnya. Nasi kucing mungil yang disajikan bersama sate usus, telur puyuh, gorengan, dan minuman seperti jahe susu menciptakan suasana yang hangat dan akrab.

Tak hanya itu, suasananya pun sangat nyaman untuk sekadar berbincang santai bersama teman, apalagi dengan harga yang tetap bersahabat di kantong.

Alamat: Jl. RS Fatmawati Raya No. 57, Jakarta Selatan
Jam buka: Selasa–Sabtu, 19.00–00.00 WIB

3. Seafood Santa 68 – Senopati

Jika kamu mencari hidangan laut segar di tengah kota, maka Seafood Santa 68 adalah jawabannya. Tempat ini menghadirkan pilihan menu mulai dari kerang hijau, cumi, ikan bakar, hingga cah kangkung yang selalu menggoda selera.

Selain itu, suasananya yang bersih dan nyaman membuat tempat ini cocok untuk makan malam keluarga atau kumpul bersama sahabat lama.

Alamat: Jl. Walter Monginsidi No. 58, Jakarta Selatan

Hidangan seafood kerang dan cumi di kedai Santa 68 Senopati Jakarta Selatan

4. Sate Padang Ajo Ramon – Cikajang

Sebagai pecinta masakan Minang, maka tak lengkap tanpa mencicipi sate padang Ajo Ramon. Sejak tahun 1980, kedai ini konsisten menyajikan sate padang dengan kuah kental yang kaya rempah. Dagingnya padat dan empuk, menyatu sempurna dengan kuah yang meresap hingga ke dalam.

Tak heran bila tempat ini kerap menjadi destinasi kuliner Jakarta Selatan malam favorit banyak orang, termasuk saya sendiri.

Alamat: Jl. Cikajang No. 72, Jakarta Selatan

Baca Juga : Sate Legendaris di Purnawarman, Jakarta Selatan

5. Sate Taichan Bang Ocit 87 – Simprug

Di sisi lain, jika kamu lebih menyukai hidangan pedas yang membakar lidah, cobalah sate taichan Bang Ocit 87. Sate ayam yang dibakar tanpa bumbu kacang ini justru menyuguhkan kesederhanaan rasa yang luar biasa, dengan sambal jeruk limau yang menyegarkan dan membakar di waktu bersamaan.

Lebih lezat lagi bila disantap bersama potongan lontong hangat — kombinasi yang membuat banyak pengunjung kembali lagi.

Alamat: Jl. Simprug Golf 2, Jakarta Selatan

6. Sopongiro Japanese Food – Panglima Polim

Di tengah hiruk pikuk Panglima Polim, saya menemukan kejutan: sebuah kedai kecil bernama Sopongiro Japanese Food. Meski hanya berupa gerobak sederhana, menunya seperti di restoran Jepang sungguhan — mulai dari chicken katsu, beef yakiniku, hingga yakisoba.

Yang membuat tempat ini istimewa bukan hanya soal rasa, tetapi juga dedikasi dan konsistensi. Harganya pun sangat bersahabat, cocok untuk kantong pelajar maupun pekerja.

Alamat: Jl. Panglima Polim No. 46, Jakarta Selatan

7. Gultik Blok M – Mahakam

Sementara itu, gulai tikungan atau “gultik” sudah menjadi ikon street food di kawasan Blok M. Seporsi nasi putih hangat dengan kuah gulai sapi kental dan potongan daging kecil menjadi penyelamat lapar malam hari bagi banyak orang.

Tak hanya murah, gultik juga menawarkan pengalaman makan yang unik — duduk di bangku plastik di pinggir jalan, di antara tawa obrolan orang-orang yang datang dari berbagai latar belakang.

Alamat: Jl. Mahakam No. 28, Jakarta Selatan

8. Sate & Nasi Kebuli Apjay – Melawai

Kembali ke cita rasa khas Timur Tengah, saya mampir ke Sate & Nasi Kebuli Apjay yang telah berdiri sejak 1971. Aroma nasi kebuli yang wangi rempah dan potongan sate kambing bakar yang juicy menciptakan pengalaman makan yang luar biasa.

Di sini, kamu bukan hanya makan — kamu menyelami tradisi rasa yang sudah diwariskan puluhan tahun lamanya.

Alamat: Jl. Panglima Polim 9 No. 18, Jakarta Selatan

9. Coto Makassar Daeng – Ampera Raya

Selanjutnya, bagi kamu pencinta kuliner Sulawesi, cobalah mampir ke Coto Makassar Daeng di Ampera Raya. Kuahnya gurih, daging sapinya lembut, dan sambal tauco yang menyertainya menambah lapisan rasa yang menarik.

Meskipun tempatnya sederhana, namun setiap mangkuk coto yang disajikan terasa istimewa dan menghangatkan hati.

Alamat: Jl. Ampera Raya No. 17Y, Jakarta Selatan

10. Iga Bagus – Tebet

Terakhir namun tak kalah mengesankan, Iga Bagus menyajikan iga bakar dengan berbagai pilihan sambal: dari sambal matah, rica-rica, hingga dabu-dabu. Menu “Paket Barbar” menjadi favorit untuk yang datang beramai-ramai — porsi besar, rasa menggoda.

Tempat ini cocok untuk makan siang santai maupun pertemuan keluarga. Harga mulai Rp50.000 terasa sangat sepadan dengan kepuasan yang didapat.

Alamat: Jl. Tebet Timur Dalam IV No. 11, Jakarta Selatan

Jakarta Selatan bukan hanya tentang gedung-gedung tinggi atau kafe estetik. Ia juga tentang rasa — rasa yang lahir dari warung kaki lima, kedai sederhana, hingga penjaja angkringan yang setia hadir di tikungan jalan.

Seluruh tempat makan yang saya kunjungi dalam daftar ini memiliki cerita. Mereka bukan hanya menyajikan makanan, tetapi juga kenangan, kebersamaan, dan kehangatan. Jadi, jika kamu sedang menyusuri Jakarta Selatan, biarkan dirimu tersesat — karena barangkali, kamu akan menemukan rasa yang selama ini kamu cari.

Sudah pernah coba salah satunya? Atau punya rekomendasi lain? Tulis di kolom komentar ya! Dan jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa share ke teman-temanmu. Sampai ketemu di cerita kuliner Jakarta Selatan selanjutnya!

Similar Posts