Bubur Ayam Barito: Larisnya Gak Tanggung-Tanggung!
|

Bubur Ayam Barito: Larisnya Gak Tanggung-Tanggung!

lensakuliner.comBubur Ayam Barito adalah salah satu destinasi yang paling gampang dituju. Letaknya strategis, di tengah kota, dan terkenal banget sejak dulu. Bahkan, buat yang lahir tahun 90-an, tempat ini udah jadi legenda tersendiri.

Bubur Gentong 30 Kilo dan Telur Mentah Jadi Ciri Khas

Salah satu keunikan Bubur Ayam Barito adalah penggunaan telur ayam kampung mentah yang langsung dicemplungin ke bubur panas. Telur tersebut akan matang secara alami karena suhu buburnya memang panas banget.

Yang bikin lebih menarik, mereka memasak bubur dalam gentong besar berisi 30 kilo bubur. Kalau lagi ramai, jumlahnya bisa nambah hingga 120 kilo dalam satu malam! Warung ini mulai buka jam 4 sore sampai 11.30 malam, tapi biasanya cepat habis, apalagi di malam minggu.

Baca Juga : Perkambingan Sampai Berkwintal, Ramainya Luar Biasa!

Isian Bubur yang Beda dari yang Lain

Buburnya punya tekstur padat dan dicacah halus, bukan yang encer. Isiannya pun gak biasa. Kamu bakal nemuin:

  • Ayam potong kotak (bukan suwir)

  • Cakwe

  • Cheese stick (stik keju bawang)

  • Tongcai

  • Seledri

  • Bawang goreng

Harga buburnya pun masih bersahabat:

  • Bubur ayam + telur: Rp24.000

  • Bubur ayam tanpa telur: Rp20.000

Harus Diaduk: Nikmatnya Telur Ayam Kampung Dalam Bubur Panas

Setelah kamu aduk, kuning telur akan menyatu dengan bubur panas, bikin rasanya makin gurih. Tapi Yudis ngasih catatan khusus: yang gak suka bubur diaduk, siap-siap kecewa, karena di sini bubur wajib diaduk biar nikmat maksimal.

Rasa telur memang gak terlalu kentara karena ditutupi aroma lada yang kuat. Yudis juga cuma nambahin kecap manis sedikit aja biar gak merusak cita rasa asli.

Makan di Mobil Juga Jadi Gaya Sendiri

Karena tempat makannya terbatas dan warung ini gabung dengan warung lain, banyak pengunjung yang lebih memilih makan di dalam mobil. Bahkan Yudis sendiri dulunya sering makan bubur ini dari dalam mobil.

Dengan porsi yang cukup besar dan rasa yang nagih, harga bubur ini tetap terasa worth it.

Cheese Stick Lebih Seru dari Kerupuk!

Yang menarik, cheese stick bawangnya tetap kriuk meskipun sudah kena bubur panas. Teksturnya lebih seru dari kerupuk karena gak gampang melempem—masih “clancing” alias krenyes saat digigit.

Cerita di Balik Suksesnya Bubur Barito: Wawancara Bareng Pak Agus

Yudis juga sempat ngobrol langsung sama Pak Agus, pemilik bubur ayam legendaris ini. Dulunya Pak Agus sempat bekerja di restoran seafood sebelum akhirnya buka usaha sendiri sejak 1992.

Menurut beliau, banyak orang awalnya gak terlalu mengharapkan rasa yang wah dari warung bubur kecil ini. Tapi karena konsistensi dan inovasi—terutama ayam kotaknya dan penggunaan telur kampung mentah—pelanggan pun mulai berdatangan.

Pak Agus juga bilang, dulu sempat sepi di awal-awal usaha. Tapi dia gak menyerah, dan dari mulut ke mulut, popularitas Bubur Barito pun melejit.

Cerita di Balik Suksesnya Bubur Barito: Wawancara Bareng Pak Agus

Yudis juga sempat ngobrol langsung sama Pak Agus, pemilik bubur ayam legendaris ini. Dulunya Pak Agus sempat bekerja di restoran seafood sebelum akhirnya buka usaha sendiri sejak 1992.

Menurut beliau, banyak orang awalnya gak terlalu mengharapkan rasa yang wah dari warung bubur kecil ini. Tapi karena konsistensi dan inovasi—terutama ayam kotaknya dan penggunaan telur kampung mentah—pelanggan pun mulai berdatangan.

Pak Agus juga bilang, dulu sempat sepi di awal-awal usaha. Tapi dia gak menyerah, dan dari mulut ke mulut, popularitas Bubur Barito pun melejit.

Similar Posts