Dodol Bekasi: Tradisi Kuliner Warisan Nenek Moyang Betawi yang Tak Lekang oleh Waktu
Dodol Bekasi bukan hanya makanan manis, tetapi juga bagian penting dari sejarah dan kehidupan masyarakat Betawi. Masyarakat Betawi sudah membuat dodol sejak puluhan tahun silam, bahkan sebelum Bekasi berkembang menjadi kota modern. Hingga kini, banyak keluarga masih mempertahankan tradisi ini karena dodol membawa nilai kebersamaan dan warisan nenek moyang yang tak ternilai.
Jejak Warisan: Dodol sebagai Identitas Kuliner Betawi
Sejak dulu, masyarakat Betawi menyiapkan dodol pada acara besar seperti Lebaran, pernikahan, atau syukuran. Para orang tua selalu mengajak anak-anak berkumpul di dapur besar untuk membantu proses pembuatannya. Mereka mengajarkan resep, membagikan cerita masa lalu, dan memperkenalkan nilai kehidupan melalui kegiatan sederhana ini.
Karena itu, banyak orang Betawi melihat dodol sebagai simbol jati diri, bukan sekadar camilan manis. Tradisi ini terus berjalan karena setiap generasi merasa bangga mewarisinya.
Proses Pembuatan yang Menghadirkan Kebersamaan
Masyarakat Betawi selalu membuat Dodol Bekasi melalui proses panjang yang melibatkan ketahanan fisik, ketelatenan, dan kekompakan. Mereka menyiapkan kuali besar, kayu bakar, santan kental, gula aren murni, dan beras ketan berkualitas. Semua bahan alami ini menghasilkan rasa dodol yang legit, wangi, dan kenyal.
1. Pemilihan Bahan Berkualitas
Setiap keluarga biasanya memilih beras ketan terbaik, gula aren yang masih utuh, dan kelapa tua yang menghasilkan santan pekat. Mereka percaya bahan berkualitas akan menentukan cita rasa dodol.
2. Proses Mengaduk tanpa Henti
Setelah semua bahan masuk ke dalam kuali besar, proses ngaduk dodol pun dimulai. Para anggota keluarga bergantian mengaduk adonan selama berjam-jam. Mereka menjaga kekompakan agar adonan tidak gosong dan teksturnya tetap halus.
Proses ini biasanya menciptakan suasana hangat. Anak-anak duduk di sekitar kuali sambil mendengarkan cerita orang tua. Para ibu menyiapkan bahan tambahan, sementara para bapak menjaga api agar tetap stabil. Semua bergerak aktif dan bekerja sama.
Ngaduk Dodol: Lebih dari Sekadar Memasak
Tradisi ngaduk dodol selalu membawa banyak cerita. Suasana terasa ramai dan penuh tawa. Tetangga sering datang untuk membantu atau sekadar mencicipi adonan yang baru setengah matang. Momen ini membuat hubungan antarwarga semakin akrab.
Selain itu, tradisi ini mengajarkan kesabaran dan ketekunan. Setiap orang yang ikut mengaduk dodol merasakan langsung betapa besar usaha yang diperlukan untuk menghasilkan satu kuali dodol. Karena itu, dodol selalu memiliki nilai simbolis tentang kerja keras dan kebersamaan.
Varian Dodol Bekasi yang Semakin Beragam
Seiring perkembangan zaman, banyak pengrajin mulai menciptakan varian rasa baru agar dodol tetap relevan di era modern. Namun, mereka tetap mempertahankan teknik tradisional agar ciri khas dodol Betawi tidak hilang.
Beberapa varian populer antara lain:
-
Dodol Ketan Hitam
-
Dodol Durian
-
Dodol Pandan
-
Dodol Wijen
-
Dodol Ketan Putih Original
Masyarakat sering memilih varian klasik untuk acara adat karena rasanya yang khas dan aromanya yang kuat.
Peran Dodol dalam Upacara Adat dan Perayaan
Hingga kini, masyarakat Betawi tetap menyajikan dodol dalam berbagai acara tradisional. Pada pernikahan adat Betawi, dodol melambangkan harapan agar kehidupan pengantin baru berjalan manis dan langgeng. Pada perayaan Lebaran, dodol hadir sebagai suguhan utama yang menyatukan keluarga besar.
Masyarakat percaya bahwa keberadaan dodol dalam sebuah acara membawa kehangatan serta menjadi pengingat bahwa tradisi nenek moyang masih hidup dalam kehidupan modern.
Melestarikan Dodol Bekasi di Tengah Arus Modernisasi
Walaupun banyak makanan modern masuk ke Bekasi, Dodol Bekasi tetap bertahan. Para pengrajin lokal terus memproduksinya, bahkan memasarkannya melalui media sosial dan toko online. Generasi muda pun mulai belajar membuat dodol agar tradisi ini tidak punah.
Upaya pelestarian ini menunjukkan bahwa Dodol Bekasi bukan sekadar kuliner, tetapi juga bagian dari identitas budaya Betawi yang harus terus hidup.
BACA JUGA :
Makanan Gyeran Mari Khas Korea yang banyak di Sukain Orang
Penutup: Dodol Bekasi, Rasa Manis yang Mengikat Sejarah
Setiap gigitan Dodol Bekasi membawa kita pada perjalanan panjang budaya Betawi. Rasa manis, lengket, dan aromanya yang khas menggambarkan kerja keras, kebersamaan, serta kasih sayang yang diwariskan dari nenek moyang.